laporan penelitian pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau






KATA PENGANTAR


Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena dengan karunia-Nya kami dapat menyelesaiakan laporan penelitian ini yang berjudul “PENGARUH PERBEDAAN INTENSITAS CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA KACANG HIJAU”. Meskipun banyak hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tapi kami berhasil menyelesaikan laporan penelitian ini.

            Pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau dapat dipengaruhi oleh perbedaan instensitas cahaya, ditempat terang kacang hijau jauh lebih subur dari ditempat gelap namun tingginya lebih pendek daripada ditempat gelap.

Dalam penelitian ini  telah banyak pihak yang telah membantu kami untuk menyelesaikan penelitian ini, tak lupa kami ucapkan terima kasih pada espada fajarr smile yang tela membimbing kami dalam melakukan penelitian ini.

 menyadari bahwa dalam menyusun laporan penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna sempurnanya makalah ini. Penulis berharap semoga karya tulis ini bisa bermanfaat bagi masyarakat yang ingin membudidaya kacang hijau dan menjadi pengetahuan bagi kita semua.


Sumbawa besar, 25, Juli, 2013




   
Penyusun











DAFTAR ISI

Kata pengantar ......................................................................................................................... 1
Daftar isi .................................................................................................................................. 2

BAB I
Pendahuluan ............................................................................................................................ 3
1.1. Latar belakang .................................................................................................................. 3
1.2. Rumusan masalah ............................................................................................................. 3
1.3. Tujuan penelitian ……………………………………………………………………...... 3
1.4.manfaat……………………………………………………………………..……………..3
1.5. Hipotesis………………………………………………………………………………….4

BAB II
landasan teori……………………………………………………………………..…………..5
2.1 pertumbuhan………………………………………………………………………………5
2.2 cahaya……………………………………………………………………………..………5
 
BAB III
Metodologi penelitian ............................................................................................................. 5
3.1 waktu dan tempat penelitian……………………………………………………..……….5
3.2 Alat dan Bahan…………………………………………………………………………...5
3.3 cara kerja………………………………………………………………………………….5
3.4 cara pengambilan data…………………………………………………………………….6

BAB IV
Hasil dan pembahasan ………………………………………………………......................... 7
a. Hasil pengamatan ..................................................................................................................7
b. Pembahasan .......................................................................................................................... 8

BAB V
Penutup
a. Kesimpulan .....,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,............................... 10
b. Saran ................................................................................................................................... 10

Daftar pustaka ............,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,...11

BAB I PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Pertumbuhan merupakan peristiwa perubahan biologis yang bersifat kuantitatif dan irreversibel yang berupa pertambahan ukuran sel dan jumlah sel akibat pembelahan sel. Pertumbuhan dapat dipengaruhi oleh faktor dalam yang meliputi faktor genetik dan hormonal (misalnya: hormon auksin, giberelin, sitokinin, asam absisat, kalin), dan faktor luar (misalnya: makanan, air, suhu, kelembapan, cahaya).
Cahaya matahari berperan penting dalam proses fotosintesis. Tanpa adanya cahaya tumbuhan tidak dapat menghasilkan makanan. Cahaaya juga memengaruhi pertumbuhan suatu tumbuhan. Umumnya, cahaya menghambat pertumbuhan meninggi karena cahaya dapat menguraikan auksin (suatu hormone pertumbuhan). Meskipun demikian intensitas cahaya yang diterima oleh tumbuhan tidak boleh berlebihan atau kurang.
Intensitas cahaya bias memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan. Seperti ditempat terang dan gelap. Dari hasil survey dilapangan bahwa tumbuhan ditempat terang lebih pendek tapi subur ketimbang ditempat gelap.
Berdasarkan pembahasan diatas, maka kami mencoba membuktikannya dengan meniliti kacang hijau dengan intensitas cahaya yang berbeda.
Tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti pengaruh perbedaan intensitas cahaya pada pertumbuhan kacang hijau. Dari alas an tersebut maka peneliti membuat laporan penelitian ini dengan judul “PENGARUH PERBEDAAN INTENSITAS CAHAYA PADA PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN KACANG HIJAU”.


1.2  Rumusan Masalah
Apakah intenstias cahaya yang berbeda dapat berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau.


1.3 Tujuan
Untuk mendeskripsikan perbedaan intensitas cahaya pada pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau.

1.3  Manfaat penelitian

Adapaun manfaat penelitian yaitu agar pembaca dapat mengetahui pengaruh perbedaan intensitas cahaya terhadap pertumbuhan kecambah kacang hijau.


1.4  Hipotesis
Intensitas cahaya yang berbeda dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan dari kacang hijau.



























BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume yang irreversibel (tidak dapat balik) karena adanya pembelahan mitosis atau pembesaran sel; dapat pula disebabkan oleh keduanya. Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif, contohnya pertumbuhan batang tanaman dapat diukur dengan busur pertumbuhan atau auksanometer. (Rohana, dkk, 2013)

2.1.1. Faktor Dalam yang Memengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
Faktor dalam yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan adalah gen dan zat pengatur tumbuh.
A.. Faktor gen. Faktor penurunan sifat pada keturunan terkandung di dalam gen. Informasi genetik pada gen mengendalikan terbentuknya sifat penampakan secara fisik (fenotip) melalui interaksinya dengan faktor lingkungan.
B. Zat pengatur tumbuh (hormon). Zat pengatur tumbuh (hormon) pada tanaman ialah senyawa organik yang dalam jumlah sedikit dapat mendukung, menghambat, dan mengubah proses fisiologis tumbuhan. Pada konsentrasi tertentu hormon dapat memacu pertumbuhan, tetapi pada konsentrasi yang tinggi dapat menekan pertumbuhan.
2.1.2 Faktor Luar yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
Faktor luar yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan adalah faktor lingkungan, misalnya nutrisi, air, cahaya, suhu, dan kelembapan

.
A.     Nutrisi. 
Nutrisi terdiri atas unsur-unsur atau senyawa-senyawa kimia sebagai sumber energi dan sumber materi untuk sintesis berbagai komponen sel yang diperlukan selama pertumbuhan. Nutrisi umumnya diambil dari dalam tanah dalam bentuk ion dan kation, sebagian lagi diambil dari udara. Unsur-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah yang banyak disebut unsur makro (C, H, O, N, P, K, S, Ca, Fe, Mg). Adapun unsur-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit disebut unsur mikro (B, Mn, Mo, Zn, Cu, Cl). Jika salah satu kebutuhan unsur-unsur tersebut tidak terpenuhi, akan mengakibatkan kekurangan unsur yang disebut defisiensi. Defisiensi mengakibatkan pertumbuhan menjadi terhambat.
B. Air. 
Air berperan di dalam melarutkan unsur hara dalam proses penyerapan. Air dibutuhkan tumbuhan sebagai pelarut bagi kebanyakan reaksi dalam tubuh tumbuhan dan sebagai medium reaksi enzimatis. Sebagai pelarut, air juga memengaruhi kadar enzim dan substrat sehingga secara tidak langsung memengaruhi laju metabolisme. Kekurangan air pada tanah menyebabkan terhambatnya proses osmosis. Proses osmosis akan terhenti atau berbalik arah yang berakibat keluarnya materi-materi dari protoplasma sel-sel tumbuhan, sehingga tanaman kering dan mati.
C.     Cahaya. 
Cahaya mutlak diperlukan dalam proses fotosintesis. Cahaya secara langsung berpengaruh terhadap pertumbuhan setiap tanaman. Pengaruh cahaya secara langsung dapat diamati dengan membandingkan tanaman yang tumbuh dalam keadaan gelap dan terang. Pada keadaan gelap, pertumbuhan tanaman mengalamietiolasi yang ditandai dengan pertumbuhan yang abnormal (lebih panjang), pucat, daun tidak berkembang, dan batang tidak kukuh. Sebaliknya, dalam keadaan terang tumbuhan lebih pendek, batang kukuh, daun berkembang sempurna dan berwarna hijau. Dalam fotosintesis, cahaya berpengaruh langsung terhadap ketersediaan makanan. Tumbuhan yang tidak terkena cahaya tidak dapat membentuk klorofil, sehingga daun menjadi pucat


2.2 kacang hijau
Menurut Setijo Pitojo (2004) Dalam dunia tumbuh-tumbuhan, tanaman kacang hijau ini diklasifikasikan seperti berikut.

Divisi                   :           Spermatophyt
Sub-Divisi            :           Angiospermae
Kelas                    :           Dicotyledonae
Ordo                     :           Rosales
Famili                   :           Papilionaceae
Genus                   :           Vigna
Spesies                 :           Vigna Radiata L.
Kacang hijau merupakan tanaman pangan semusim berupa semak yang tumbuh tegak. Tanaman kacang hijau adalah tanaman berumur pendek (60 hari). Panen kacang hijau dilakukan beberapa kali dan berakhir pada hari 84 setelah tanam.
Susunan tubuh tanaman kacang hijau terdiri atas akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji. Perakaran tanaman kacang hijau bercabang banyak dan membentuk bintil akar (nodul) akar. Adapun deskripsi masing-masing bagian tanaman tersebut dijelaskan sebagai berikut.
            Akar tanaman kacang hijau berakar tunggang. Sistem perakaran dibagi menjai dua, yaitu mesophites dan xerophites. Mesophites mempunyai banyak cabang akar pada permukaan dan tipe pertumbuhannya menyebar. Sementara xerophites memiliki akar cabang lebih sedikit memanjang ke arah bawah .
            Batang kacang hijau berbentuk bulat dan berbuku-buku. Ukuran batangnya kecil, berbulu berwarna hijau kecoklatan atau kemerahan. Setiap buku batang menghasilkan satu tangkai daun, kecuali pada daun pertama berupa sepasang daun yang berhadapan dan masing-masing daun berupa daun tunggal. Batang kacang hijau tumbuh tegak dengan ketinggian mencapai 1 m, cabang menyebar ke semua arah.
            Daun kacang hijau tumbuh majemuk, terdiri dari tiga helai anak daun setiap tangkai. Helai daun berbentuk oval dengan bagian ujung lancip dan berwarna hijau muda hingga hijau tua, letak daun berselip. Tangkai daun lebih panjang dari pada daunnya sendiri.
Bungga kacang hijau berbentuk seperti kupu-kupu dan berwarna kuning kehijauan atau kuning pucat. Bunganya termasuk jenis hermaprodit atau berkelamin sempurna. Proses penyerbukan terjadi pada malam hari sehingga pada pagi harinya bunga akan mekar dan pada sore hari menjadi layu.
Buah kacang hijau berbentuk polong. Panjang polong sekitar 5-16 cm. Setiap polong berisi 10-15 biji. Polong kacang hijau berbentuk bulat silindris atau pipih dengan ujung agak runcing atau tumpul. Polong muda berwarna hijau, setelah itu berubah menjadi kecoklatan atau kehitaman. Polongnya mempunyai rambut-rambut pendek atau berbulu. (http://sativaamor.blogspot.com/2012/04/kacang-hijau.html )

























BAB III METODELOGI PENELITIAN

3.1 waktu dan tempat penelitian

3.1.1 Waktu
Penelitian ini dilakukan dari tanggal 18 - 24 Juli 2013.
3.1.2 Tempat
Penelitian ini dilakukan di seketeng, Sumbawa Besar.

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat
- 6 buah copok gelas
- alat tulis
- penggaris
- ceret
- Bak Air

3.2.2 Bahan
- 6 biji Kacang hijau
- Air
- Tanah

3.3 Cara Kerja
a. biji kacang hijau dimasukkan kedalam bak yang berisi air.
b. biji kacang hijau yang telah dipilih kemudian dimasukkan kedalam copok gelas yang telah diisi dengan tanah.
c. lalu 6 copek gelas masing diberi label dan diletakkan diletakkan, 3 ditempat terang dan 3 ditempat gelap.
d. lalu, kacang hijau diamati setiap sore.

3.4 Metode  Pengambilan Data
Metode yang kami gunakan kualitatif dan kuantitatif yaitu mengukur pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau baik berupa tinggi batang, ukuran daun, dan warna daun.
























BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Tabel pertumbuhan
Hari ke-


Panjang Kacang Hijau (cm)



(gelap)


 (terang)





Gelas a

Gelas b
Gelas c
    Gelas a

Gelas b
Gelas c
1

2 cm


1,5 cm

  2 cm

   3 cm

1,5 cm


  2 cm
2


5 cm


4,2 cm


  4,7 cm


  5 cm

2 cm

  3,6 cm
3

13,5 cm


10,5 cm


  11,2 cm


  8,5 cm

4,2 cm


  4,2 cm
4


22 cm


13,7 cm


 21,5 cm


  11 cm

6 cm


  6,5 cm

5

  25

17

   24

  11,1 cm

6,6 cm


  7,2 cm
6

28.5

23

 mati

6.5

mati

Mati






4.2 tabel perkembangan


Hari ke-


Gelap


Terang
1
Akar dan tunas telah tumbuh
Akar dan tunas telah tumbuh
2
Daun telah tumbuh
Tunas sudah berkembang
3
Batang telah bertambah tinggi
Batang sudah tinggi
4
Daun berwarna kuning
Daun sudah tumbuh
5
Batang bergerak kearah cahaya
Daun mekar berwarna hijau
6
Batang terus mengikuti cahaya
2 telah mati, sisanya layu


4.3 persentase pertumbuhan






4.4 Pembahasan

Percobaan ini menghubungkan antara kacang hijau dengan intensitas cahaya. Bila dilihat dari tabel di atas, setiap percobaan dari tempat terang dan gelap menunjukkan banyak perbedaan. Tanaman kacang hijau pada pada tempat terang tampak lebih subur daripada tanaman kacang hijau tempat gelap . Tanaman kacang hijau pada tempat terang tampak hijau, daunnya tumbuh dengan normal dan melebar, batangnya tegak dan ukuran batangnya lebih besar. Hal tersebut dikarenakan Tanaman kacang hijau pada percobaan 1 mendapatkan cahaya matahari yang cukup.
      Sedangkan tanaman kacang hijau pada tempat gelap tidak mendapatkan cahaya matahari yang cukup sehingga  Ukuran batangnyapun lebih panjang. Tapi tanaman kacang hijau pada tempat gelap tampak sangat kurus, dan pucat.
Rata-rata persentase pertumbuhannya ditempat gelap mengalami peningkatan yang signifikan daripada ditempat yang terang.


BAB V KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan
Pada dasarnya tumbuhan membutuhkan cahaya, karena cahaya adalah salah satu factor yang dibutuhkan tumbuhan untuk berfotosntesis. Banyak sedikitnya cahaya yang dibutuhkan setiap tumbuhan berbeda-beda. Dari percobaan yang telah kita lakukan terhadap perkecambahan kacang hijau dengan biji, tanah pada copok ukuran samanamun dengan cahaya yang berbeda (ditempatkan pada tempat yang bercahaya dan tanpa cahaya), kita dapat mengambil kesimpulan bahwa hipotesis yang kita perkirakan telah benar.
            Tumbuhan yang berada pada tempat gelap akan lebih cepat tinggi (etiolasi) daripada tumbuhan yang berada di tempat terang/bercahaya. Atau dapat dikatakan bahwa cahaya memperlambat/menghambat pertumbuhan meninggi (primer). Hal tersebut dapat terjadi karena cahaya dapat menguraikan auksin.


5.2 Saran
ü  Sebagai literatur tambahan  bagi peniliti selanjutnya.
ü  Sebagai ilmu pengetahuan bagi petani yang ingin membudidayakan kacang hijau















  DAFTAR PUSTAKA

-          Kusumawati, Rohanna , wigati hadi omegawati. 2013.biologi untuk SMA/MA kelas semester XII I dan II. Klaten : intan pariwara.
-          http://sativaamor.blogspot.com/2012/04/kacang-hijau.html (diakses tanggal 24/7/2013 pukul 14.20 WITA)





1 comment:

  1. How to make a T-shirt with titanium wire - Tatian
    by T-shirt design in Taiwan 2019 ford fusion hybrid titanium and they have been making titanium hair T-shirts inspired by Chinese culture apple watch stainless steel vs titanium from China for columbia titanium the better part titanium sheet metal of

    ReplyDelete

Copyright © 2012 alwi syahbana.